I Art You

PKNJVol38

“I like too many things and get all confused and hung-up running from one falling star to another till I drop… I had nothing to offer anybody except my own confusion.” — Jack Kerouac

Ada tiga golongan masyarakat.

Golongan pertama adalah mereka yang menjadikan hidup dan profesi sebagai pondasi hidup, dan mereka yang ingin menjauhkan profesi seniman sejauh mungkin dari anak-anak mereka.

Ada juga golongan ketiga – mereka yang menyatu dengan seni dan sangat paham bagaimana rasanya hidup di antara kedua dunia, serta bagaimana cara untuk bertahan di dunia seni.

PechaKucha Night Jakarta Volume 38 – ‘I Art You’ diperuntukkan bagi orang-orang yang selalu bermimpi menjadikan bermain gitar, kamera, kuas, mesin tik sebagai karier, namun tidak pernah memiliki keberanian untuk melakukannya. ‘I Art You’ adalah untuk orang-orang yang mungkin sudah berusaha keras dalam perjalanan mereka, tapi masih penuh keraguan menjalankannya.

Wajah-wajah penuh antusias memenuhi seluruh barisan tempat duduk Rumah Kreasi. Ekspresi penasaran untuk mendengarkan cerita dari ketujuh pembicara PechaKucha Night Jakarta (PKNJ) ke-38. Seniman Ika Vantiani, produser kreatif Caroline Halim, sutradara dan drummer Edy “Khemod” Susanto, tattooist Agatha Pratiwi, kartunis Reza Mustar, musisi Ardhito Pramono, dan pengarsip musik Felix Dass menginspirasi puluhan PechaKucher.

Banyak orang telah memilih karier sebagai seorang peneliti, pekerja kantor, dokter, namun di sepanjang hidupnya telah mencurahkan banyak waktu untuk cinta dan passion terhadap sejumlah puisi, lagu, sketsa, dan kolase. Banyak yang pada akhirnya kreasi sendiri hanya tersimpan di buku catatan atau terbenam dalam hard disk yang tidak pernah melihat matahari. Banyak yang menyembunyikan mereka karena rasa tidak nyaman, meragukan kualitas karya, meragukan kemampuan diri sebagai seorang seniman, dan akhirnya menjauhkan keinginan untuk serius mengejar passion dalam seni.

Konsepsi sosial tentang dunia kreatif terkadang membuat banyak pribadi lelah dan terkoyak. Seni atau berkarya itu dianggap seperti bintang jatuh yang hanya akan dikejar di malam hari; namun ketika siang hari datang, langkah untuk mengejar semakin berat dan bahkan dikalahkan dengan rentetan tuntutan demi memenuhi kebutuhan primer.  

‘I Art You’ menawarkan semua inspirasi untuk mendalami sisi kreatif, menjadikannya pilihan karier, dan menciptakan sesuatu yang bermakna dari kreativitas kita. Seperti Eddy yang berbicara tentang perjalanannya dari awal yang sederhana di dunia musik dan seni di Bandung, hingga tampil satu panggung besar bersama band-band terkenal di dunia, serta akhirnya menjadi seorang sutradara. Kisah perjalanan Agatha yang membentang bertahun-tahun di dunia teknik mesin, yang akhirnya berlabuh di dunia tato, serta pasang surut emosionalnya sebagai salah satu penato wanita di Indonesia. Di sini banyak pembelajaran yang bisa diambil, tentang konsistensi dan cara tetap termotivasi. Seperti saran Ika untuk tetap mengeksplorasi diri dan keahlian sendiri agar membantu Anda terus bergerak maju atau saran Felix untuk bepergian dan mendapatkan inspirasi dari berbagai pengalaman baru, dan rekomendasi Caroline untuk tetap tekun menghadapi rutinitas. “Kerja keras akan terbayar. Saya tidak menyesal, karena sekarang saya dibayar untuk melakukan apa yang saya sukai,” ujar Reza.

Sebelum PKNJ 38, pengejaran saya untuk menekuni sisi kreatif saya membuat saya merasa bingung dan terkoyak. ‘I Art You’ memberi saya, di atas segalanya, pengetahuan bahwa menjadi seorang seniman adalah sebuah pilihan dan bahwa pilihan itu sendiri adalah sebuah proses. Setelah Anda membuat pilihan untuk mengejar seni, Anda adalah seorang seniman ke mana pun Anda melangkah. ‘I Art You’ membantu Anda memahami kembali gagasan tentang sisi kreatif setiap individu, mendorong setiap individu untuk mempertanyakan perbedaan pemahaman dan jalan yang ditakdirkan ke setiap orang. PKNJ 38 memberi PechaKuchers, seperti saya, rasa puas dengan passion kreatif saya.

Author: dionisiaoni

A food lover

Leave a comment