Pecha Kucha Jakarta Vol. 5 – We did it!

Yes, Pecha Kuchers! We did it!

Dengan persiapan yang relatif minim, waktu persiapan yang sangat singkat, tapi berkat dukungan, kritik, dan saran dari Pecha Kuchers semua – WE DID IT!

Hari Sabtu, 20 Februari lalu, di Es Teler 77, kita memulai acaranya pada pukul 20.08 – sedikit terlambat daripada waktu yang dijadwalkan, yaitu jam 20.00. Pada malam itu akan ada wave cast – live Skype – dengan Mark Dytham dan Tomoko dari Pecha Kucha Global. Jadwalnya kira-kira pukul 08.30.

Pembicara pertama dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), mas Bambang Dwi Cahyono, menerangkan tentang berbagai kegiatan yang pernah dilakukan oleh ACT pasca gempa Padang. Dilanjutkan oleh Habitat for Humanity, mbak Candy Sihombing juga bercerita tentang pembangunan rumah tinggal di daerah pasca gempa. Hal ini memang menjadi kegiatan utama dari Habitat for Humanity.

Sebuah perspektif yang sedikit berbeda diberikan oleh Peter Meyer, CEO dari Chartis Insurance, yang mempresentasikan refleksi pribadinya atas beberapa program penanggulangan bencana yang pernah dilakukannya. Combine Resource Institution, yang diwakili oleh mas Akhmad Nasir, juga memberikan pandangan baru – yaitu tentang pemanfaatan teknologi dan informasi komunikasi untuk pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana.

Pak Safriza Sofyan, mewakili Multi Donor Fund – sebuah program World Bank, menjelaskan tentang program tersebut, termasuk keuntungan, kerugian, dan keunikan dari program Multi Donor Fund. Sesaat sebelum istirahat, Ong Hock Chuan dari Maverick bercerita tentang penanggulangan bencana dari sisi public relations lewat pengalaman mereka mendirikan Media Center di Aceh. Sebelum Ong presentasi, live Skype dengan Pecha Kucha Global berhasil dilakukan – walaupun hanya 5 menit dan suara Mark Dytham tidak terdengan dengan jelas. 🙂

Pada saat istirahat, sekitar 50 orang Pecha Kuchers menikmati penampilan yang mengesankan dari METRO. Teman-teman dari METRO ikut mendukung Pecha Kucha Jakarta Vol. 5 for Haiti dengan bersedia menyanyikan 4 buah lagu mereka. Terima kasih banyak ya!

Selepas istirahat, sebuah video dari mbak Eno Thamrin diputar. Mbak Eno adalah salah satu dari dua WNI yang berhasil selamat dari gempa Haiti, dan baru saja tiba di Indonesia minggu lalu. Ia ingin sekali bisa hadir, tetapi mbak Eno harus segera pulang ke Makassar untuk bertemu dengan keluarganya, karena ia hanya punya waktu cuti 1 bulan sebelum harus kembali lagi ke Haiti untuk menyelesaikan masa kerjanya di UN Mission.

Setelah mbak Eno, mbak Marlissa Dessy dari AIESEC Indonesia berbagi tentang kegiatan generasi muda Indonesia dalam menyelenggarakan Trauma Healing Camp untuk anak-anak korban gempa Padang. Camp ini melibatkan juga relawan dari negara-negara lain. Mas Kumara Sadana Putra, dari Di SITU Ada Cinta, juga menceritakan pengalamannya mengorganisir bantuan bagi anak-anak yang terkena bencana Situ Gintung, Ciputat.

Selanjutnya, ibu Herlily, seorang dosen Arsitektur UI mempresentasikan kegiatan Barefoot Architecture. Barefoot Architecture adalah sebuah jaringan relawan mahasiswa arsitektur untuk membantu rekonstruksi daerah-daerah bencana atau daerah miskin. Sesudah itu ada mas Sri Adi Bramasetia dari PKPU yang ikut berbagi tentang aktivitas PKPU dalam membantu menanggulangi gempa Haiti dengan membuka dapur umum, dan ikut mendorong rekonstruksi.

Terakhir, ada mas Imron Fauzi, yang berbagi tentang Yayasan Air Putih. Mirip dengan Combine yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk penanggulangan bencana, Air Putih juga menggunakannya untuk menginformasikan bencana secara dini dan mendorong masyarakat untuk memposkan informasi terkini dari daerah masing masing.

Tak terasa, pada saat mas Imron selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 10.35. Malam Minggu itu pun berlalu dengan lebih bermakna, dan kami berharap Pecha Kuchers – baik yang datang maupun tidak – terinspirasi oleh Pecha Kucha Jakarta kali ini juga…

Terima kasih tak terhingga kami ucapkan untuk para presenter yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir, berbagi, dan turut menginspirasi… dan untuk Pecha Kuchers semua atas dukungannya… Terima kasih juga kepada Es Teler 77 dan Coca-Cola Indonesia yang sudah mendukung acara ini, dan Prambors FM Jakarta yang sudah menjadi media partner resmi Pecha Kucha Jakarta Vol. 5.

Sampai jumpa di Pecha Kucha Jakarta Vol. 6!!

ps.

Foto-foto bisa dilihat di Facebook Group Pecha Kucha Jakarta, dan slide presentasi bisa dilihat di SlideShare.

5 thoughts on “Pecha Kucha Jakarta Vol. 5 – We did it!”

  1. saya belum pernah ke acara seperti ini , tapi sbnrnya saya tertarik. Mau tanya kira2 kapan lagi yah ada acara pecha kucha nightnya? harus jd member atau bisa siapa saja dateng. ada syarat2 khususnya ga?

    1. Hai Antie, maaf atas keterlambatan membalasnyaa.. 😦
      Acaranya akan diadakan setiap 3 bulan, jadi berikutnya bulan Maret. Siapa aja boleh dateng kok! Jadi tinggal tunggu kabar aja, abis itu dateng deh! see you in May?

Leave a reply to nenave Cancel reply